Facebookers Cerdas
Akhir-akhir ini,
bermunculan facebookers
yang cerdas. Mereka mulai menyadari urgensi facebook
dalam keseharian mereka. Mereka kemudian menggunakan facebook untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Mereka biasa share
foto-foto hunting, kartun
kreatif, maupun film indie yang dibuatnya.
Yang tidak kalah
heboh, kehadiran facebook mampu
menyibak wajah baru dunia kepenulisan dan mengiringinya memasuki era serba
digital. Sekarang, penulis bisa lebih mudah belajar, berapresiasi,
berkompetisi, dan membagikan karyanya guna menginspirasi sesama. Selain itu,
antarpenulis bisa saling bertemu dan bersatu. Mereka dapat bekerjasama membuat
buku, mengadakan seminar maupun lomba menulis, dan event-event kepenulisan
lainnya.
Lebih-lebih,
diskusi-diskusi sastra, budaya, agama, filsafat, hukum, sains, teknologi, dll
kini semakin memanas. Kemudian seluruh ilmuan mulai berbondong-bondong masuk
facebook. Maka menjadikan facebook sebagai pengusung paradigma interdisiplin
keilmuan yang taktertandingi. Kelak, facebookers bisa saling melibatkan
diri dalam suatu gerakan yang kesemuanya bertujuan untuk pembangunan bangsa
kita.
Facebookers Gaptek
Lain lagi
ceritanya kalau masih saja ada facebookers yang gaptek (baca: gagap
teknologi). Mereka bisanya menjadikan facebook
sebagai agen hura-hura dan tempat menebar kerusakan. Sebab, tidak jarang ada facebookers yang berkata kotor, tidak
sopan, mesum, berbau kekerasan, dan permusuhan. Apalagi kasus hack dan penipuan via facebook yang marak terjadi.
Seberapa Cerdas Kita?
Segala sesuatu,
apapun itu, jika ditinjau dari nilai kebermanfaatannya memiliki dua sisi. Sisi
buruk yaitu manakala facebook
mendatangkan kerugian bagi diri kita. Sisi baik ketika facebook dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab.
Jadi, facebook memang menawarkan kebebasan.
Akan tetapi tidak boleh melampaui batas. Semuanya tergantung kebijakan kita,
secerdas apa kita. Hal itu berarti menuntut adanya kontrol diri. Alhasil,
dengan facebook, apakah kita dijaring
ke dalam budaya yang merusak, ataukah justru kita bisa lebih leluasa
mengembangkan bakat kita, memotivasi sesama, menebar amanah dan kebaikan dalam
masyarakat? Facebookjelas sangat
berpotensi besar terhadap berlangsungnya pembangunan. Akan tetapi, itu semua
kembali kepada diri kita.
Aros
Djoangkoe
Komunitas Perdu
0 komentar:
Posting Komentar